|
INDONESIA = DEFENCE -MILITARY ISSUES [ PART V ]-[R.P.1]
[Copy link]
|
|
Warna Baret Pada Kesatuan Militer
Tentara Nasional Indonesia
TNI-AD :
• Merah (Kopassus)
• Merah Hati (Penerbad)
• Hitam (Kavaleri)
• Biru (Polisi Militer Angkatan Darat)
• Biru Dongker (Bekang)
• Hijau (Infanteri & Perhubungan)
• Hijau Tua (Kostrad)
• Hijau Muda (Infanteri - dibawah Kodam)
• Hijau Pekat (Raider)
• Abu-abu (Zeni)
• Coklat (Armed & Arhanud)
TNI-AL :
• Merah (Kopaska)
• Ungu (Korps Marinir)
• Biru Dongker (Korps Pelaut)
• Hitam (Satuan Kapal Selam)
• Biru (Polisi Militer Angkatan Laut)
TNI-AU :
• Jingga (Korpaskhas)
• Biru (Polisi Militer Angkatan Udara)
Yang dipojok kiri itu BRIMOB 

|
|
|
|
|
|
|
|
Armada Baru Bakorkamla

Pekerja memperhatikan Kapal Bintang Laut 4802 milik Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla) ketika peluncuran di galangan Palindo Marine, Tanjung Uncang, Batam, Sabtu (8/6).
Kapal yang menelan anggaran Rp. 50 miliar itu didukung dengan kamera jarak 20 kilometer, kanon kaliber 12,7 mm dan 20 mm, dan terhubung dengan 16 stasiun pantai nusantara melalui jaringan ISAT, serta mampu melaju hingga 20 knot.
KAPAL PATROLI: Makan Biaya Rp58 Miliar, KN Bintang Laut 4801 Siap Beroperasi
PT Palindo Marine Batam telah menyelesaikan pengerjaan satu unit kapal patroli milik Bakorkamla senilai Rp58 miliar.
Kepala Pelaksana Harian Badan Koordinasi Keamanan Laut atau Bakorkamla Laksamana Madya TNI Bambang Suwarto di Batam, meresmikan peluncuran Kapal Negara Bintang Laut 4801 untuk mendukung kepentingan patroli.
“Ini merupakan yang pertama, kita membuat sendiri menggunakan biaya APBN,” kata Bambang Suwarto seusai peluncuran, Sabtu 8/6/2013).
Ia mengemukakan bahwa KN Bintang Laut 4801 buatan PT Palindo Marine Batam, merupakan kapal patroli Bakorkamla pertama yang didanai APBN.
Sedang kapal-kapal Bakorkamla yang lain merupakan bantuan dari instasi lain.
Menurut Bambang, kapal itu nantinya akan dilengkapi senjata di depan dan belakang. Senjata itu dinilai cukup, karena KN Bintang Laut hanya menjaga keamanan, bukan untuk pertahanan negara.
Bambang menjelaskan bahwa kapal yang diperkirakan beroperasi mulai Juli 2013 itu dilengkapi kamera jarak jauh 20 km dan teknologi satelit sehingga kegiatannya bisa langsung dimonitor dari Jakarta.
“Ini termasuk yang tercanggih, sudah terintegrasi dengan sistem di Jakarta,” kata dia.
Kapal berkekuatan mesin tiga kali 1.400 horse power itu juga mampu memantau plankton untuk mengetahui daerah potensi ikan.
“Jadi nanti bisa memberitahu HNSI daerah yang banyak ikan,” kata dia.
Pembuatan kapal negara itu, menurut dia, menghabiskan dana sekitar Rp58 miliar yang seluruhnya dianggarkan APBD 2013.
Hingga 2014, katanya, Bakorkamla berencana membuat enam kapal, tiga lainnya pada 2013, yaitu Bintang Laut 4801, Singa Laut 4802 yang masih dikerjakan di Citra Shipyard Batam dan akan diluncurkan Minggu (9/6) dan satu lagi baru akan selesai September 2013 oleh PT Palindo Marine.
Direktur Palindo Marine Harmanto mengatakan pembuatan kapal itu memakan waktu sekitar setahun. Kapal dirancang dan dikerjakan oleh sekitar 35 orang yang seluruhnya warga Indonesia.
Menurut dia, stabilitas KN Bintang Laut 4801 merupakan yang terbaik, karena rangka lambung bawah menggunakan baja dan bagian atas terbuat dari alumunium.
“Bisa dilihat saat peluncuran tadi, tidak ada goyang, stabilitasnya bagus,” kata dia.
Menurut Harmanto, kapal itu memuat 60% konten lokal. Hanya mesin dan alat navigasi yang diimpor.(ant/yop) |
|
|
|
|
|
|
|
KN Singa Laut 4802 secara resmi diluncurkan

KN Singa Laut 4802 secara resmi diluncurkan setelah satu hari sebelumnya KN Bintang Laut 4801 diluncurkan oleh Laksamana Madya TNI Bambang Suwarto sebagai Kepala Pelaksana Harian Badan Koordinasi Keamanan Laut.
Dalam kegiatan ini, Kalakhar Bakorkamla di damping oleh didampingi oleh Seslakhar Bakorkamla, Laksma Maritim Dicky R. Munaf, Kepala Pusat Operasi Laksma Maritim Roedy Santoso, Kepala Pusat Informasi, Hukum dan Kerjasama Laksama Maritim Tri Yuswoyo,
Kepala Pusat Penyiapan Kebijakan Laksma Maritim Satrio F. Maseo beserta pejabat Bakorkamla yang lain meluncurkan Kapal Negara Bintang Laut 4801 di Batam, tanggal 8 Juni 2013.
Pada prinsipnya, KN Singa Laut 4802 ini memiliki spesifikasi teknik yang hamper sama dengan KN Bintang Laut 4801. Kapal yang direncanakan akan beroperasi pada bulan Juli 2013, untuk mendukung operasi Bakorkamla. |
|
|
|
|
|
|
|
eltoro posted on 16-3-2012 01:24 AM 
pesawat ini di buat di surabaya ekk.
|
|
|
|
|
|
|
|
Teak Iron 2013 :100 Prajurit Paskhas Latihan bersama dengan United States of Air Force (USAF)

TNI AU melibatkan dua pesawat C-130 H Hercules dari Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma dan Skadron Udara 32 Lanud Abdurachman Saleh Malang dan 100 prajurit Paskhas prajurit, sementara dari USAF melibatkan pesawat Hercules dengan type MC-130 Ps dari Skadron 353 dengan 106 personel.
TNI Angkatan Udara menggelar Latihan bersama dengan United States of Air Force (USAF) dengan sandi “Teak Iron” tahun 2013, yang dilaksanakan selama 16 hari dari tanggal 4 - 19 Juni 2013, dalam pelaksanaan dan tempat latihan Lanud Husein Sastranegara dan Lanud Sulaiman Bandung.
Tujuan dari gelar latihan Teak Iron tahun 2013 ini adalah meningkatkan hubungan dan kerjasama antara Angkatan Udara dan kedua negara dalam melatih dan meningkatkan taktik dan teknik prosedur dropping, sementara sasaran yang ingin dicapai terjalinnya hubungan
persahabatan lebih erat para prajurit peserta latihan khususnya dan TNI AU dan USAF umumnya. Dalam upaya profesionalisme personil dalam pelaksanaan tugas-tugas yang diemban.
Latihan tersebut meliputi materi Subject Matter Expert Exchange (SMEE) dengan sasaran diantaranya bidang operasi yaitu Computed Air/High altitude Release Point (C/HARP), Combat Mission Planning, Aircraft peformance Data.
Maintenace meliputi Foreign Object Damage (POD) Prevention, Dropped Object Prevention, Tool Control, Aircraft Inspection Systems and Prosdures. Sedang bidang Drop Zone Prosedures meliputi Verbal Initiated Release System (VIRS), Ground Marker Release System (GMRS).
Serta Specia Tactics Squadron/Paskhas meliputi Call Fpro Fire (CFF), ATC, Static Line, High Altitude Low Opening (HALO) and High Attitude High Opening (HAHO) dan Tactical Combat Casualty Care (TCCC).
Sedangkan dalam Field training Exercise (FTX) meliputi Static Drop, High Altitude Low Opening (HALO) and High Attitude High Opening (HAHO) Drop, Static Training Bundle (STB), Around The West Java Area at Husein Air Base (WICC) and Sulaiman Air Base (WICK).
Keterangan gambar: para prajurit Paskhas dan prajurit United States of Air Force (USAF) Amerika sedang menyaksikan pelaksanaan terjun statik yang dilaksanakan pada saat gelar Latihan bersama antara TNI AU dengan United States of Air Force (USAF) di Ran Way, Lanud Sulaiman, Bandung. (pentak husain sastranegara) |
|
|
|
|
|
|
|
Tentara AS-Indonesia Latihan Perang Bersama

VIVAnews - Angkatan Darat Indonesia dan Amerika Serikat menggelar latihan perang bersama yang dimulai hari ini, 10 Juni 2013. Latihan gabungan ini adalah salah satu kemitraan kedua negara dalam upaya menjaga perdamaian di kawasan.
Latihan bernama sandi "Garuda Shield" ini dibuka di Markas TNI Infanteri 1 Kostrad Divisi di Depok, Jawa Barat, dan akan berlangsung selama 12 hari, dari tanggal 10 Juni hingga 21 Juni 2013.
Wakil Komandan Jenderal Tentara Garda Nasional AS di Pasifik (USARPAC), Gary M Hara, mengatakan mereka memboyong 312 personel untuk turut serta dalam latihan. Sementara dari Indonesia 300 personel.
"Latihan ini merupakan kegiatan penting yang memungkinkan AS dan Indonesia terlibat bukan hanya di urusan militer, tetapi sebagai mitra di kawasan Asia-Pasifik," kata Hara.
Kata dia, Garuda Shield mendemonstrasikan penekanan dan pengakuan bersama atas pentingnya keamanan dan stabilitas wilayah Asia-Pasifik.
Hara menegaskan, dalam latihan ini AS dan Indonesia akan berkolaborasi dalam lingkungan pelatihan sebagai satu tim. Kedua angkatan bersenjata akan belajar bersama berbagi pengalaman, taktik dan teknik.
"Seperti yang telah disampaikan Presiden Obama ketika berkunjung ke negara yang luar biasa ini tahun 2010, 'ini adalah kemitraan yang setara, didasarkan pada kepentingan bersama dan rasa saling menghormati'," tegas Hara.
Tingkatkan Kapasitas TNI AD
Latihan Garuda Shield terdiri dari Latihan Brigade Gabungan Tingkat Posko (CPX), korps operasi tingkat angkatan udara (ABN) yang memfokuskan pada Kegiatan Pelatihan Lapangan, Aksi Teknisi Sipil untuk Kemanusiaan (ENCAP), Pertukaran Para Ahli Teknik (SMEE), dan Program Pemahaman Budaya dan Kemahiran Bahasa (CULP).
"Para prajurit akan melakukan latihan lapangan (operasi udara), berpartisipasi dalam latihan pos komando fiksi perdamaian dan kemanusiaan dan melakukan Engineer Civic Action Project-Subject Matter Exchange (ENCAP-SMEE)," ujar pernyataan TNI AD.
Tujuan latihan gabungan ini adalah meningkatkan kapasitas TNI-AD untuk menolak organisasi kekerasan ekstremis atau pemberontakan dan respon terhadap bantuan kemanusiaan bencana internasoinal. Selain itu, latihan ini diharapkan dapat meningkatkan tingkat interoperabilitas taktis dengan AS.
"Mempertahankan kapasitas TNI AS untuk memimpin dan berpartisipasi dalam operasi bilateral dalam mendukung operasi perdamaian," ujar TNI. (umi) |
|
|
|
|
|
|
|
Latihan Bersama TNI dan USPACOM Resmi Ditutup

STAF Ahli Panglima TNI Bidang Bantuan Kemanusiaan Mayjen TNI Meris Wiryadi, S.IP. didampingi Deputy Commander Army National Guard US. Army Pacific Major General Gary M. Hara, menutup secara resmi Latihan Bersama Gema Bhakti antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan United States Pasific Command (USPACOM), di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI Sentul Bogor Jawa Barat, Senin (10/6/2013).
Pada kesempatan tersebut, Mayjen TNI Meris Wiryadi mengungkapkan bahwa latihan bersama ini telah menghasilkan perencanaan koordinasi di dalam penanggulangan bencana antara TNI dan USPACOM. “Hasil latihan ini juga bisa untuk menyempurnakan organisasi yang didapat, baik dari TNI dan USPACOM dalam penanggulangan bencana”, ujarnya.
Latihan Bersama Gema Bhakti tahun 2013 yang telah dilaksanakan selama empat hari (6 s.d. 10 Juni 2013), diikuti 145 personil terdiri dari : 45 personil TNI, 52 personil USPACOM, 15 personil BNPB dan 33 personil Pendukung, dengan materi latihan penanggulangan bencana di kawasan nasional maupun regional,
yakni : Fase HA/DR Preparadnes yaitu fase sebelum terjadinya bencana; Fase setelah 72 jam terjadinya bencana berupa response dari lokal dan nasional serta bantuan lembaga internasional dan Fase setelah 2 minggu terjadinya bencana berupa response akhir tim penanggulangan bencana internasional.
Latihan Gema Bhakti tahun 2013 merupakan bagian dari strategi Pemerintah Indonesia untuk mempersiapkan personil dan material dalam mengantisipasi terjadinya bencana alam di wilayah Indonesia. Gema Bhakti
adalah latihan bersama antara TNI dengan USPACOM yang direncanakan akan diselenggarakan setiap tahun dalam bidang penanggulangan bencana dimana pada tahun 2013 ini merupakan Latihan Bersama Gema Bhakti yang pertama kali.
Kerjasama latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama, komunikasi, praktik di lapangan dan pembelajaran dari pengalaman, pengembangan rencana operasi terpadu, dan latihan skenario tanggap darurat pada tingkat strategis, operasional dan taktis.
Selain itu juga untuk meningkatkan kerjasama operasi sipil dan militer di bidang penanggulangan bencana khususnya antara TNI,
Kementrian/Lembaga, Badan Nasional Pusat Penanggulangan Bencana (BNPB) dan USPACOM sekaligus untuk mempererat persahabatan kedua negara.
Autentikasi: Kadispenum Puspen TNI, Kolonel Cpl Ir. Minulyo Suprapto, M.Sc., M.Si., M.A. |
|
|
|
|
|
|
|
TNI Borong Rudal Anti-Tank Buatan Amerika Serikat

VIVAnews - Angkatan bersenjata Indonesia memborong peluncur rudal anti-tank (ATGM) canggih buatan Amerika Serikat. Rudal ini mampu mengunci sasaran dan mengikuti kemanapun target berjalan dengan daya ledak yang luar biasa.
Anti tank baru bernama Javelin ini dipamerkan dan diperagakan penggunaannya usai pembukaan latihan gabungan Garuda Shield TNI Angkatan Darat dengan Tentara AS di Pasifik (USARPAC), Senin 10 Juni 2013.
Letnan Satu TNI Bonny Octavian yang memperagakan penggunaan Javelin mengatakan, jarak tembak rudal ini mencapai 2,5 kilometer. Javelin dilengkapi dengan pelacak canggih yang mampu mengunci dan menembak sasaran yang bergerak. "Waktu reload rudal ini cukup cepat, yaitu 40 detik saja," kata Bonny.
Bonny mengatakan, TNI telah memesan 25 alat pembidik dan 189 rudal anti tank Javelin buatan perusahaan Raytheon dan Lockheed Martin ini. Namun senjata ini masih dalam tahap produksi dan belum dikirim.
Selain canggih, alat ini sangat ringan dan dapat ditempatkan di bahu penyerang. Menurut laman Inetres.com, rudal Javelin berbobot 11,8 kilogram sementara alat pembidik dan peluncur hanya 6,4 kilogram. "Senjata ini selain canggih juga simpel dan ringan," kata Bonny.
Senjata ini telah dikembangkan sejak tahun 1998 oleh perusahaan Raytheon dan Lockheed Martin dengan nama proyek Javelin Joint Venture. Produksinya sendiri dimulai tahun 1994 dan dikirimkan ke barak militer di Fort Benning, Georgia pada tahun 1996.
Laman army-technology.com menuliskan, Javelin digunakan tentara AS dan Australia pada perang di Irak antara Maret dan April 2003. Saat ini, senjata ini digunakan di Afganistan. Lebih dari 2.000 rudal Javelin telah ditembakkan AS dan tentara koalisi di negara ini.
Negara asing pertama pembeli Javelin adalah Inggris pada Januari 2003 dengan pemesanan awal sebanyak 18 peluncur dan 144 rudal. Negara lainnya yang telah menggunakan ini adalah Taiwan, Lithuania, Yordania, Australia, Selandia Baru, Norwegia, dan Irlandia. Beberapa negara lainnya tengah mengantre untuk mendapatkannya.
Inetres.com memaparkan, satu buah peluncur dan pelacak Javelin dibanderol US$126.000 atau sekitar Rp1,2 miliar, sementara rudal Javelin satuannya seharga US$78.000, setara Rp756 juta. (umi) |
|
|
|
|
|
|
|
Indonesia Akan Bangun Infrastruktur Pembuatan Kapal Selam dan Jet Tempur

Jakarta - Sidang Kesembilan Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) membahas agenda perkembangan alih teknologi kapal selam dan perkembangan program KF-X/IF-X (pesawat jet tempur).
Dalam agenda tersebut, dibahas pembangunan infrastruktur pembuatan kapal selam di Surabaya melalui PT PAL dan pesawat jet tempur di Bandung melalui PT DI.
Dikatakan, paling lambat dalam dua hingga tahun ke depan, Indonesia diharapkan sudah memiliki infrastruktur industri pembuatan kapal selam dan pesawat jet tempur berteknologi canggih, di atas pesawat tempur sekelas Sukhoi dan F-16.
"Rencananya, infrastruktur pembuatan kapal selam akan dibuat di Surabaya melalui PT PAL. Karena itu, dibutu*kan infrastruktur untuk pembangunan kapal selam," kata Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus Ketua KKIP, Purnomo Yusgiantoro, sesaat setelah Sidang Kesembilan KKIP bertajuk "Membangun Sinergitas Menuju Kemandirian Industri Pertahanan", Selasa (11/6).
Dijelaskan Purnomo, dalam sidang kesembilan KKIP ini, juga dibahas mengenai dijadikannya pembangunan infrastruktur kapal selam dan jet tempur sebagai program nasional.
Oleh sebab itu, agar tidak menemui hambatan, payung hukum sangat diperlukan, agar rencana pembangunan infrastruktur kapal selam dan pesawat jet tempur tetap berjalan pada lintas parlemen.
"butu* dukungan parlemen, karena program ini pasti akan melalui lintas parlemen. Dibutu*kan payung hukum agar menjadi proyek nasional," ucap Purnomo.
Dijelaskan Menhan pula, sebagai negara kepulauan, keberadaan kapal selam dan pesawat jet tempur sangat diperlukan untuk menjaga kepulauan Indonesia hingga batas luar. Jika infrastruktur ada, pembuatan kapal selam bisa dilakukan di Indonesia.
Dikatakan lagi, untuk membangun infrastruktur pembuatan kapal selam, Indonesia akan bekerja sama secara khusus dengan Korea Selatan (Korsel). Kerja sama kedua negara akan dilakukan mulai dari kesepakatan lisensi, engineering manufacturing development, hingga prototipe.
Saat ini, menurut Purnomo, tahap yang sudah selesai dilaksanakan mencakup tahap teknologi desain. Dua tahun ke depan, ditargetkan akan mencapai tahap engineering manufacturing development dan prototipe. "Dari sisi teknis, kita juga sudah kirim 52 ahli untuk belajar teknologi design," ucap Purnomo.
Diungkapkan Purnomo lagi, pada tahun 2012, KKIP juga telah menghasilkan sejumlah produk kebijakan. Dalam hal penyusunan regulasi, di antaranya adalah disahkannya UU No.16 tahun 2012 tentang Industri Pertahanan.
Sidang Kesembilan KKIP ini dipimpin langsung Menhan Purnomo Yusgiantoro selaku Ketua Harian KKIP, didampingi Wamenhan Sjafrie Syamsoeddin sebagai Sekretaris.
Pembahasan tersebut juga dihadiri Ses Menristek, Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kemperin, Deputi II Kementerian BUMN, serta Kasum TNI dan Asrena Kapolri.
|
|
|
|
|
|
|
|
Launching Tug Boat & Keel Laying Kapal KCR 60 M




Di tengah optimisme untuk terus meningkatkan kinerja, PT PAL INDONESIA (Persero) kembali membukukan sejarah dengan melakukan Launching Kapal Tunda 2.400 HP, Hull No. M000277 yang merupakan kapal ke-2 dari 2 (dua) kapal sejenis, serta pelaksanaan Keel laying Kapal Cepat Rudal 60M Hull No. W000275 yang merupakan kapal ke-3 dari 3 kapal sejenis pesanan TNI-AL.
Kapal Tunda ke-1 (M000276) telah dilakukan launching pada Selasa, 11 Juni 2013, yang rencananya akan diserahkan Medio Juli 2013, sedangkan hari ini 12 Juni 2013 akan melaunching kapal ke-2 (M000277) dan rencananya akan diserah terimakan pada medio Agustus 2013, yang sebelumnya akan dilakukan serangkaian Uji Coba.
Sedangkan Kapal Cepat Rudal 60M ke-3 (W000275) hari ini 12 Juni 2013 akan dilakukan Keel Laying, dimana untuk Kapal ke-1 (W000273) telah dilakukan keel laying pada Pebruari 2013 dan untuk kapal ke-2 (W000274) telah dilakukan keel laying pada tanggal 18 April 2013. Berbagai improvement telah dilakukan, dan berhasil dilakukan percepatan penyelesaian KCR 60 m, dimana interval normalnya memerlukan waktu 3 (tiga) bulan, dan dapat diperpendek interval menjadi 2 (dua) bulan, sehingga diharapkan dapat menyelesaikan penyerahan tepat waktu.
Untuk kapal yang ke-1 direncanakan akan diserahkan pada akhir Desember 2013, kapal ke-2 akan diserahkan pada medio Maret 2014 sedangkan kapal ke-3 akan diserahkan pada medio Juni 2014 sesuai jadwal, dan jika memungkinkan dapat ahead schedule.
Berbekal kepercayaan berbagai pihak khususnya TNI AL, dan sebagai Lead Integrator pengadaan alutsista di bidang kemaritiman, PT PAL Indonesia (Persero) akan terus berkomitmen untuk berpartisipasi aktif mendukung kemandirian bangsa untuk pengadaan alutsista maupun modernisasi Alutsista. Sekaligus turut berperan menciptakan keamanan dan martabat bangsa, serta penghematan devisa negara.
http://www.pal.co.id/v5/news/index.php?id=nws2013061213315643
Last edited by rifa on 12-6-2013 07:12 PM
|
|
|
|
|
|
|
|
TNI AL TERIMA 2 KAPAL PATROLI BARU

Asisten Logistik (Aslog) Kasal Laksamana Muda TNI Sru Handayanto menyerahkan dua unit kapal patroli keamanan laut jenis KAL tipe-28 yang diberi nama KAL II-I-62-Sinabang dan KAL II-4-55 Sengiap guna memperkuat jajaran TNI Angkatan Laut kepada Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Danlantamal) IV Laksamana Pertama TNI Agus Heryana di Mabesal Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (11/6/2013).
Kedua KAL ini merupakan produksi Tesco Indo Maritim yang memiliki kecepatan maksimal 28 knots dan mempunyai bahan kontruksi aluminium alloy AL5083-H116 pada hull dan super struktur dengan rancang bangun futuristik, sehingga dapat mengoptimalkan kecepatan dan kelincahan manuver.
KAL II-I-62-Sinabang nantinya akan diserahkan ke Lantamal I Belawan dan dioperasikan oleh Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Simeule, sedangkan KAL II-4-55 Sengiap akan diserahkan Lantamal IV Tanjung Pinang untuk dioperasikan oleh Pangkatan Angkatan Laut (Lanal) Ranai, Natuna, Kepulauan Riau. Saat ini, kedua kapal tersebut telah siap dalam rangka memperkuat kegiatan operasi dalam mengamankan wilayah perairan laut khususnya di wilayah kawasan yang menjadi tanggung jawab Lanal Ranai dan Lanal Simelue.
Dalam sambutannya, Aslog Kasal Laksda TNI Sru Handayanto menegaskan bahwa dengan melihat luasnya wilayah tanggung jawab dihadapkan pada ancaman aktual dan keterbatasan alokasi anggaran pertahanan matra laut terutama untuk pengadaan kapal perang kombatan yang relatif mahal, diharapkan dengan adanya keberadaan kedua KAL tersebut akan dapat meningkatkan pengamanan perairan.
“Dengan adanya penambahan beberapa KAL ini diharapkan dapat memenuhi tuntutan tugas-tugas kekamlaan di wilayah Perairan Lanal Simeulue dan Lanal Ranai, sekaligus dapat memberikan motivasi dan spirit serta meningkatkan kinerja kedua Lanal tersebut,” ujar Aslog.
Dalam kesempatan tersebut, juga dikukuhkan jabatan sebagai Komandan dari kedua kapal tersebut yaitu Kapten Laut (P) Teguh Budi Santoso yang menjabat sebagai KAL II-I-62-Sinabang dan Lettu Laut (P) Miftohul Hadi P. yang menjabat sebagai Komandan KAL II-4-55 Sengiap. |
|
|
|
|
|
|
|
Pemerintah Percepat Industri Pertahanan

JAKARTA —Pemerintah memiliki rencana serius untuk mengembangkan proyek nasional di bidang industri pertahanan.
Harapannya, program ini tidak saja mempercepat modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) TNI, tetapi juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro menuturkan, Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) menggelar sidang ke-9 pada Selasa (11/6) lalu.
Sidang salah satunya membahas tentang perkembangan alih teknologi kapal selam dan program pengadaan pesawat tempur.
Purnomo yang juga menjabat Ketua KKIP menjelaskan, pemerintah RI telah menjalin kerja sama dengan Korea Selatan terkait pembangunan tiga unit kapal selam untuk penguatan TNI AL.
Satu di antaranya direncanakan akan dibuat di Indonesia. Untuk itu, pemerintah kini tengah mempersiapkan segala infrastruktur yang dibutu*kan oleh PT PAL di Surabaya, sebagai BUMN yang menjalankan kebijakan ini nantinya.
“Indonesia saat ini hanya mempunyai dua unit kapal selam. Jumlah ini masih sangat minim untuk mendukung pertahanan laut kita,” tutur Purnomo.
Ia memperkirakan, pembuatan kapal selam Indonesia yang ketiga dapat dimulai dalam waktu satu atau dua tahun ke depan.
Dengan begitu, tidak tertutup kemungkinan nantinya Indonesia bisa memasarkan kapal selam buatan dalam negeri ke negara-negara lain.
“Sebelumnya, kita juga berhasil memasarkan senapan serbu jenis SS1 dan SS2 buatan PT Pindad kepada sejumlah negara, terutama negara-negara tentangga,” aku Purnomo.
Sumber : Republika |
|
|
|
|
|
|
| |
|