CariDotMy

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

1234Next
Return to list New
View: 11516|Reply: 63

Agama...

[Copy link]
Post time 11-2-2006 06:34 PM | Show all posts |Read mode
Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani.
Kami berselawat atas Rasulullah, ahli keluarganya dan para sahabatnya.




Agama


Fungsi agama bagi kebanyakan manusia akhir zaman tidak lebih dari pelengkap status bagi kehidupannya dihadapan manusia yang lainnya, hal ini disebabkan ketidaktahuan mereka terhadap makna agama yang sebenarnya.


Celakanya mereka menganggap diri mereka memahami makna agama dan merasa telah menjalankan agamanya dengan baik, apabila disampaikan kepada mereka tentang kenyataan keadaan mereka yang sebenarnya belum beriman, sedikit sekali yang menerimanya, kebanyakan menjadi marah dan tersinggung bahkan merasa dihina atau dilecehkan oleh yang memberi peringatan itu.


Maka kejadian demi kejadian seperti yang diceritakan dalam Kitabullah sentiasa berulang dari zaman ke zaman, mereka menganggap kejadian itu usang dan sama sekali tidak sudi mengambil hikmah dari apa-apa yang dikhabarkan dalam Kitabullah tentang keadaan mereka, mereka tidak sedar dan tidak sudi mengakui diri mereka sesungguhnya termasuk dalam golongan yang engkar seperti yang diceritakan dalam Kitabullah itu, bahkan mereka merasa diri mereka termasuk golongan orang yang beriman, padahal mereka mengekalkan maksiat zahir dan maksiat bathin yang merupakan dosa yang teramat besar.


Mereka sebahagian ada yang hafiz Kitabullah dan hafiz Sunnah Rasul mengikuti sanad yang sahih, namun kebanyakan mereka tiada memahami makna apa-apa yang terkandung dalam setiap ayat yang dihafalnya itu, mereka hanya memfahamkan sekadar zahir ayat yang disesuaikan dengan nafsu duniawi mereka sehingga Ayat-ayat suci itu hanya menjadi selimut dan perisai bagi kepuasan nafsu mereka.


Apabila ada yang memperingati mereka akan kesalahan mereka maka mereka mengeluarkan dalil dari Kitabullah dan Sunnah Rasul yang mereka anggap sesuai dengan kelakuan mereka padahal semata-mata hanya sesuai dengan kepuasan nafsu mereka saja, dan yang demikian itu adalah prasangka mereka yang sesat dan menyesatkan, tetapi mereka tetap menolak dan tiada sudi disalahkan, merasa dihina, merasa disaingi, bahkan menuduh pemberi peringatan itulah yang sesat dan menyesatkan, inilah yang dijelaskan dalam Kitabullah tentang kejadian berulang-ulang hingga akhir zaman.


Ketahuilah, mustahil ada perselisihan dan perpecahan akibat perseteruan dalam masalah akhirat, adapun permusuhan dan perselisihan itu semata-mata disebabkan permasalahan dunia saja, berikut dua hal pada Nafsu Duniawi yang menjadi sebab segala perselisihan dan segala permusuhan:



1. Kehormatan / Kemuliaan Dunia (Urusan Syahwat)

2. Harta (Urusan Perut)



Demikianlah, apabila diperingati tentang jalan akhirat, maka mereka menolaknya dan kembali menyerang pemberi peringatan itu dengan Ayat-ayat yang difahamkannya menuruti Nafsu Duniawi semata.


Pemberi peringatan adalah pewaris akhlak mulia dan pewaris ilmu para Nabi dan Rasul Allah, ia meninggalkan segala perselisihan dan segala permusuhan dengan tiada amarah ataupun sakit hati didalam dirinya atas penolakan mereka, walaupun ia tiada pernah bosan untuk memperingati mereka, namun ia wajib meninggalkan mereka yang hatinya membatu dikeranakan perintah Allah semata, yakni meninggalkan perselisihan dan permusuhan, sedangkan urusan keimanan mereka yang engkar, ia serahkan kembali kepada Zat Yang Menjadikan segala sesuatu dengan sentiasa mendo'akan mereka untuk kembali kepada-Nya.

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


 Author| Post time 11-2-2006 06:41 PM | Show all posts
Pengertian Agama              



Pengertian agama secara lughah adalah jalan atau cara dalam mendapatkan hakikat sebenar diri yang hidup hatinya.


Ketahuilah, yang menjadi perbezaan dalam pandangan manusia mengenai agama bukanlah pada ajarannya, namun semata-mata berbeza pandangan dalam tujuan mencari hakikat kebenaran dalam diri, inilah sebab betapa banyak perbezaan dalam kehidupan beragama (bergolong-golongan), contoh dalam satu keluarga, antara beberapa saudara kandung, bahkan kembar sekalipun akan terdapat perbezaan tujuan.


Maka Hakikat kebenaran dalam diri inilah yang mesti diluruskan dan disucikan sehingga selaras dengan ajaran dalam agamanya.


Firman Allah SWT:

  Ar Ruum: 8: Patutkah mereka merasa cukup dengan mengetahui yang demikian sahaja, dan tidak memikirkan dalam hati mereka, bahawa Allah tidak menciptakan langit dan bumi serta segala yang ada di antara keduanya itu melainkan dengan ada gunanya yang sebenar, dan dengan ada masa penghujungnya yang tertentu? Dan sebenarnya banyak di antara manusia, orang-orang yang sungguh ingkar akan pertemuan dengan Tuhannya.


Ayat-ayat yang selari dengan ayat diatas yang diselaraskan sesuai akal manusia:
QS: Az-Zumar-5, QS: Al-Jaatsiah-22, QS: Al-Ahqaaf-3, QS: Attaghaabun-3.



Allah menjadikan segala sesuatu tidak dengan tujuan yang sia-sia melainkan dengan hakikat kebenaran yang hidup hatinya.


Maka untuk menyelaraskan hakikat diri yang nyata-nyata engkar kepada Tuhan inilah manusia wajib mengenal dirinya sehingga mengenal hakikat dirinya yang sebenar sehingga terlepas ia dari kemungkaran dan kejahatan yang menyelimuti diri.




[size=-2]bersambung...............

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

 Author| Post time 12-2-2006 02:18 PM | Show all posts
[size=-2]sambungan...


Dan untuk mengenal diri itu maka manusia wajib mempelajari Agama, dan mengamalkan ajaran agamanya, Ketahuilah, setelah penulis mempelajari dan mendalami seluruh agama yang ada dimuka bumi ini, mulai dari mendalami prinsip-prinsip 'ketunggalan Trinitas' dari ahlinya yang seolah benar padahal menyesatkan, hingga mendalami prinsip-prinsip dasar 'veda' (dalam khasanah dharma) dari ahlinya yang tertipu oleh kehambaan yang semu dan zindiq sehingga menafikan dirinya dijadikan Zat Pencipta tanpa mereka menyedarinya.


Maka tiadalah agama yang sempurna dan Hakiki (benar) melainkan Agama Tauhid (ISLAM). Dan ini ditegaskan oleh Allah dalam firman-Nya:


Al-Maa'idah 5:3; 'Pada hari ini telah Ku-sempurnakan (khabar) untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-redhoi Islam itu jadi agama bagimu.'



Setelah hari dimana khabar ini diturunkan oleh Zat Pencipta segala sesuatu kepada manusia, maka tidak ada lagi agama yang sah dihadapan-Nya melainkan ISLAM.



Berikut adalah ayat-ayat yang menegaskan ayat diatas:
Al-Baqarah 2:132,  Ali’Imran3:19, Ali’Imran 3:83, Ali’Imran 3:85, Al-Anbiya 21:92, Al-Mu'minuun 23:52,.



Didalam Agama ISLAM ada beberapa hal yang wajib dikerjakan sebelum dapat menjadi MUSLIM:


1. Mencari Ahli Ilmu (ahlizikr) dan belajar kepadanya, sebab orang inilah yang disebut pemberi peringatan atau ahli Kitabullah yang juga Ahlussunnah Rasulullah saaw.

2. Mengamalkan ilmu yang dipelajari sekadar yang difahami akalnya.

3. Tidak mencampurkan antara tujuan yang Hakiki dengan tujuan Nafsu Syahwatnya.



Sebelum melaksanakan ini maka belumlah ia muslim walaupun ia mengaku islam dan bahkan walau hafal Al-Qur'an dan Hafal Al-Hadis sekalipun sebab tiadalah ia menembusi tenggorokan, yakni mereka sekadar hafiz saja namun tiada memahami makna yang Hakiki dan tidak sudi menuntut ilmu untuk memahaminya, bahkan menuduh pemberi peringatan itu mengada-ada dikeranakan kesombongan mereka yang merasa menjadi sesempurna-sempurnanya makhluq dimuka bumi.


Maka setakat inilah manusia diseru oleh Allah melalui pemberi peringatan untuk meng-Esakan Tuhannya dengan jalan mengikuti ajaran pemberi peringatan pewaris ilmu Rasulullah saaw nabi dan Rasul penghabisan dan melarang manusia mengikuti Hawa Nafsu syahwat syaithan!


Firman Allah:
Al-Baqarah 2:21 Hai sekalian Manusia, Sembahlah Tuhanmu Yang telah menciptakanmu dan yang telah menciptakan orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa''


Ayat-ayat yang selaras dengan ayat diatas bertingkat sesuai akal manusia:
Al-Baqarah-168, An-Nisaa-1, An-Nisaa-174, Al-A'Raaf-31, Al-A'Raaf-35, Al-A'Raaf-158, Yunus-23, Yunus-57, QS: Yunus-104, Yunus-108, Al-Hajj-1, Al-Hajj-5, Al-Hajj-49, Al-Hajj-73.



Apabila telah sampai ia pada menuntut Ilmu Agama Islam dengan belajar mengikuti ahli waris Nabi dan Rasul (warisatul-anbiya), maka wajib ia mengerjakan amalan syari'at yang disyaratkan dalam memeluk Agama Islam sekadar yang difahaminya (Taklid dahulu) dan terus mempelajari sungguh-sungguh ajaran Agama Islam hingga akhir hayatnya.
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 12-2-2006 02:21 PM | Show all posts
Hakikat kebenaran Diri-1             





Bermula manusia mengengkari hakikat kebenaran yang diamanahkan bagi dirinya, dan mengengkari adanya kewajiban bagi dirinya terhadap segala sesuatu yang diciptakan meliputi dirinya, langit dan bumi dan barang diantara keduanya.


Ketahui olehmu bahawa tiadalah beriman engkau kepada Tuhanmu sebesar zarrah sekalipun apabila tiada mengetahui hakikat kebenaran itu, Jawablah didalam hatimu dan engkau akan menyaksikan keadaan dirimu yang sebenarnya.


1. Siapa engkau?

2. Dari mana asalmu?

3. Dimana engkau sekarang?

4. Untuk apa engkau disini?

5. Hendak kemana engkau setelah mati?

6. Kejadian apa yang engkau inginkan sekarang?

7. Kejadian apa harapanmu setelah engkau mati?

8. Kejadian apa yang engkau takuti setelah mati?

9. Adakah kehidupan bagimu setelah engkau mati?




Renungkanlah dan jawablah didalam hatimu! Cukuplah engkau dan Tuhanmu yang mengetahui jawabanmu, sebab Dia-lah Yang Menentukan segala kejadian itu bagimu..


Lihatlah dirimu! Jika engkau tidak percaya ada kehidupan bagimu setelah engkau mati, tanda bagimu nyata-nyata engkau tidak percaya akan adanya Tuhanmu Yang Menentukan Setiap Kejadian Bagimu sekehendak-Nya, maka tak ada harapan bagimu untuk mengetahui hakikat kebenaran Diri, walau engkau mengaku beragama dan menghafal seribu kitab suci sekalipun, sesungguhnya hal itu sia-sia bagimu, sebab engkau hidup semata-mata demi memuaskan tujuan Nafsu dan Syahwatmu yang jauh dari hakikat sebenar Dirimu, inilah penyangkalan yang terbesar dalam beragama.




Lihatlah ketika engkau tidak dapat menjawab satu saja dari pertanyaan itu, maka itulah tanda engkau Zon atau Waham (Ragu-ragu).


[ Last edited by saifulms at 12-2-2006 02:24 PM ]
Reply

Use magic Report

Post time 12-2-2006 10:31 PM | Show all posts

Agama

Agama adalah ajaran dan peraturan yang perlu manusia ikuti dan jauhi mengikut Firman Allah swt di dalam kitab sucinya Al-Quran.   Agama yang Allah swt perakui hanya Agama Islam...  Agama ini hanyalah kulit manakala isinya adalah apabila manusia betul-betul beriman dan bertakwa kepada Allah swt... MAlangnya ramai manusia kini tidak dapat merasai kemanisan hidup beragama... ini dapat dilihat dari tindakan mereka... mereka yang mendapat kemanisan beragma ini adalah mereka yang mempunyai aklak baik seperti yang dikehendaki oleh Allah swt... fikir-fikirkanlah kita di mana....
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 13-2-2006 08:31 PM | Show all posts
Assalamu'alaikum,




Benarlah seperti yang engkau katakan itu. Ramai manusia pada hari ini tidak dapat merasai 'kemanisan iman! Apakah 'kemanisan' itu?


Engkau telah merasai gula dan engkau dapat mengatakan ianya 'manis'. Apabila engkau mendapati ianya terasa manis, tentu sekali engkau teringin merasainya lagi dan lagi dengan keinginan yang tidak dapat dibendungkan lagi. Tetapi bagi orang2 yang tidak pernah mendapatkan gula ia tidak mengetahui hal kemanisan tersebut. Sedangkan mereka hanya dapat merasakan masinnya garam lalu mencampakkannya ke sisi tanpa mahu memperdulikannya lagi.. Itu hanyalah perumpamaan....


Sesungguhnya ibadah itu terasa berat bagi orang2 yang tidak pernah mengetahui hakikat kemanisannya. Apabila ia mengerjakannya, ia terpaksa mengerjakan dengan teramat malasnya, bagaikan dipaksa2kan. Demikian halnya sehingga akhirnya ibadah itu ditinggalkan saja tanpa mahu lagi ia mengerjakannya....
Reply

Use magic Report

Follow Us
 Author| Post time 13-2-2006 08:43 PM | Show all posts
Hakikat kebenaran Diri 2              





Lihatlah dirimu! Ketika engkau ragu-ragu maka engkau berada pada antara percaya dan tidak, bila setengah percaya dan setengah tidak maka disebut Syak, bila seperempat percaya dan tigaperempat tidak percaya maka disebut Waham, bila tigaperempat percaya dan seperempat tidak percaya disebut Zon.


Keadaan ini menunjukan engkau tidak lebih seperti haiwan yang tidak berakal, sebab engkau memandang nyata (hakiki) pada segala sesuatu yang engkau saksikan (kebendaan, perasaan dan khayalan).


Al-An'aam 6:2, Dia lah yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian Ia tentukan ajal (kamu) dan satu ajal lagi yang tertentu di sisiNya; dalam pada itu, kamu masih ragu-ragu (tentang hari pembalasan).


QS: Al-Hajj 22:62; Tiap-tiap kali mereka hendak keluar dari neraka itu, disebabkan mereka menderita azabnya, mereka dikembalikan padanya, serta dikatakan: "Rasalah kamu azab seksa yang membakar!"




Bila keadaan 'nyata ada' ini ada pada dirimu, maka engkau tiada mengetahui sama sekali Hakikat kebenaran Dirimu, dan engkau terjerumus dalam kesesatan yang nyata namun engkau tiada menyedarinya.
Reply

Use magic Report

Post time 14-2-2006 08:02 PM | Show all posts
salam

teruskanlah wahai saudaraku
semoga saudara diBERKATIDAN DIRAHMATI HENDAKNYA
tetapi berhati-hatilah
SESUNGGUHNYA SYAITAN ITU ADALAH MUSUH YANG NYATA BAGI KAMU
dan JANGANLAH KAMU MELAMPAU BATAS...........
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


 Author| Post time 14-2-2006 08:52 PM | Show all posts
Assalamu'alaikum,


terimakasih orangbesi kerana telah memberi ingat kepadaku 2 perkara......

Al Israa' 17:53; Dan katakanlah kepada hamba-hambaKu, supaya mereka berkata dengan kata-kata yang amat baik; sesungguhnya Syaitan itu sentiasa menghasut di antara mereka; sesungguhnya Syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.

Al A'raaf 7:31; Wahai anak-anak Adam! Pakailah pakaian kamu yang indah berhias pada tiap-tiap kali kamu ke tempat ibadat (atau mengerjakan sembahyang) dan makanlah serta minumlah dan jangan pula kamu melampau; sesungguhnya Allah tidak suka akan orang-orang yang melampaui batas.




Wassalam.
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 14-2-2006 09:08 PM | Show all posts
Cara untuk mengetahui Hakikat Kebenaran Diri 1             





Al-Fatihah; [6] Tunjukilah kami jalan yang lurus. [7] Iaitu jalan orang-orang yang Engkau telah kurniakan nikmat kepada mereka, bukan orang-orang yang Engkau telah murkai dan bukan pula orang-orang yang sesat.


Diwajibkan bagi engkau berulang kali dalam sehari meminta kepada Allah untuk ditunjukan jalan yang lurus, yaitu seperti jalan orang-orang yang telah Allah anugerahi ni'mat, inilah jalan orang-orang yang mengetahui hakikat kebenaran dirinya, seperti jalan para rasul dan anbiya yang Allah dan para malaikat-Nya bersalawat atas mereka, dan Allah menjaganya.


Dan engkau wajib meminta dijauhkan/dihindarkan dari jalan orang-orang yang dimurkai Allah, yakni orang-orang yang tuli, bisu dan buta terhadap hakikat kebenaran dirinya, mereka bodoh dan tidak menyedari dirinya bodoh, bahkan walaupun mereka hafal Kitabullah dan Sunnah Rasul, tetapi tiada menembusi tenggorokan, merasa pandai dan merasa menjadi sesempurna-sempurnanya makhluk dimuka bumi, mereka tidak sudi menerima pengajaran yang Haq, inilah yang terjadi pada kaum nasara dan yahudi.

Al-Baqarah 2:18; Mereka  pekak, bisu dan buta; dengan keadaan itu mereka tidak dapat kembali.



Dan engkau wajib meminta dijauhkan/dihindarkan dari jalan orang-orang yang dianugerahi ilmu namun sesat, yakni orang-orang yang mengetahui sedikit hakikat dirinya dan hakikat Tuhannya namun pengetahuan itu dipergunakan nafsu-syahwatnya bagi menyelimuti pengengkaran diri mereka terhadap mengakui Tuhannya Yang Esa, sedangkan mereka tiada menyedari, inilah yang terjadi pada kaum yang menganut hindu, budha, ahli falsafah dan pengamal ilmu mistik. Tanda pada mereka adalah penyangkalan terhadap syari'at.

Sebagai contoh: Mereka dianugerahi kenderaan (Jasad), tetapi tiada menggunakan kenderaannya itu untuk mencapai hakikat kebenaran dirinya.


Al-Baqarah 2:256, Tidak ada paksaan dalam agama, kerana sesungguhnya telah nyata kebenaran  dari kesesatan. Oleh itu, sesiapa yang tidak percayakan Taghut, dan ia pula beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada simpulan (tali ugama) yang teguh yang tidak akan putus. Dan (ingatlah), Allah Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui.

An Nissa 4:44,  Tidakkah engkau memerhatikan  orang-orang yang telah diberikan sebahagian dari Kitab, mereka memilih kesesatan, dan mereka pula berkehendak supaya kamu juga sesat jalan.


Maka janganlah engkau mengikut kebanyakan orang dimuka bumi ini, sesungguhnya mereka menyesatkanmu padahal dirimu dan diri mereka tiada menyedari sekali-kali, sesat dan menyesatkan. Ketahuilah, setelah sampai kepadamu, maka hanya jalan Muhammad-lah yang Redho Allah kepadanya.

Al-An-aam 6:116; Dan jika engkau menurut kebanyakan orang yang ada di muka bumi, nescaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah; tiadalah yang mereka turut melainkan sangkaan semata-mata, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta.
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 16-2-2006 08:28 PM | Show all posts
Cara untuk mengetahui Hakikat Kebenaran Diri 2             




Engkau dianugerahi kenderaan didunia ini lengkap dengan segala keperluanmu untuk mencapai hakikat kebenaran dirimu, dengan kenderaan inilah engkau dapat menyaksikan segala pengajaran Tuhanmu melalui apa-apa yang dijadikan-Nya didunia ini.


Firman Alah:
Ar Ruum: 8: Patutkah mereka merasa cukup dengan mengetahui yang demikian sahaja, dan tidak memikirkan dalam hati mereka, bahawa Allah tidak menciptakan langit dan bumi serta segala yang ada di antara keduanya itu melainkan dengan ada gunanya yang sebenar, dan dengan ada masa penghujungnya yang tertentu? Dan sebenarnya banyak di antara manusia, orang-orang yang sungguh ingkar akan pertemuan dengan Tuhannya.


Mereka benar-benar mendapatkan bukti-bukti kekuasaan Tuhanmu atas diri mereka, namun mereka kebanyakan mengengkarinya.




Wahai manusia, janganlah engkau mencampuri urusan Tuhanmu, apabila engkau yakin dengan jalanmu, maka tetaplah pada jalanmu, jangan mencampuri perjalanan yang bukan jalanmu.


Jika engkau mendatangi jalan yang bukan jalanmu, lalu engkau dengar tentang kecelaan jalanmu, janganlah engkau menuruti amarahmu, ketahuilah, jalan Yang Haq akan kekal dalam keadaan Haq, tidak akan pernah berubah menjadi batil/salah, bila engkau sangka jalanmu yang Haq akan berubah menjadi batil akibat perkataan seseorang pada jalan yang berbeza dengan jalanmu, maka sesungguhnya engkau ragu-ragu terhadap kebenaran jalanmu.


Sabarlah, sesungguhnya Tuhanmu akan memimpinmu pada jalan yang Haq, apabila engkau bersabar dalam urusan Tuhanmu.
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 16-2-2006 08:50 PM | Show all posts
Cara untuk mengetahui Hakikat Kebenaran Diri 3              





Ketahui olehmu, tidak ada sesuatu yang nyata melainkan Zat Yang Menjadikan Dirimu dan Yang Menjadikan apa-apa yang engkau saksikan meliputi dirimu dan langit dan bumi dan barang diantara keduanya, Dia Kuasa atas dirimu dan Dia-lah penentu Hakikat Kebenaran (Kenyataan).


Dan sesungguhnya khabar ini khusus semata-mata bagi yang hidup segala khawasnya yang lima (Penglihatan, Pendengaran, Penciuman, Deria rasa dan Pengkhabaran) yang semata-mata berkehendak pada jalan meng-Esa-kan Zat Yang Sempurna.


Sungguh khabar ini bukan untuk kaum yang telah membatu hatinya, mereka terkurung oleh kebodohan dan kesombongan mereka, mereka memandang nyata pada apa-apa yang mereka saksikan pada khawasnya yang lima, tiada sekali-kali yang demikian itu menjadi petunjuk untuk memandang Zat Yang Menjadikan Segala sesuatu, melainkan semata-mata untuk kepuasan duniawi mereka, yang haus akan kehormatan, kemenangan dan kekenyangan perut mereka. Mereka adalah haiwan berbentuk manusia, sulit untuk diperingati. digelar 'Pandai' namun tiada dapat diikuti (sebab Batil), 'Bodoh' tiada dapat diperingati (sebab merasa Pandai).


Apabila engkau berjumpa dengan kaum itu, maka jangan engkau pedulikan mereka, tetapi bila mereka terus-menerus mengganggu perjalananmu (memerangi kamu) maka tiga hal yang mesti engkau ketahui sebelum engkau berjihad adalah;


1. Jika engkau pemerintah, Peringati mereka dengan Pedang.

2. Jika engkau ulama, Ta'atlah kepada pemerintah, jika tidak ada tindakan dari pemerintah, Peringati mereka dengan Lidahmu.

3. Jika engkau muslim awam, Ta'atlah kepada pemerintah, jika tidak ada tindakan dari pemerintah, tinggalkan mereka, berdo'alah kepada Allah supaya engkau tidak dijadikan seperti mereka, sesungguhnya Allah menjadikan mereka semata-mata supaya engkau mengetahui dan membezakan Yang Haq dengan yang batil.


Al Baqarah 2:190; Dan perangilah kerana ugama Allah akan orang-orang yang memerangi kamu, dan janganlah kamu menceroboh; kerana sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang menceroboh. 191; Dan bunuhlah mereka (musuh yang memerangi kamu) di mana sahaja kamu dapati mereka, dan usirlah mereka dari tempat yang mereka telah mengusir kamu; dan fitnah itu lebih besar bahayanya daripada pembunuhan dan janganlah kamu memerangi mereka di sekitar masjid Al-Haraam sehingga mereka memerangi kamu di situ. Oleh itu kalau mereka memerangi kamu (di situ), maka bunuhlah mereka. Demikianlah balasan bagi orang-orang yang kafir.

Al Mumtahanah 60:9; Sesungguhnya Allah hanyalah melarang kamu daripada menjadikan teman rapat orang-orang yang memerangi kamu kerana ugama (kamu), dan mengeluarkan kamu dari kampung halaman kamu, serta membantu (orang lain) untuk mengusir kamu. Dan (ingatlah), sesiapa yang menjadikan mereka teman rapat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.

dan lihat juga: Al-Ankabuut 29:46, Al-Baqarah-190-191, Al-Baqarah 2:216, Ali Imran 3:111, An-Nisaa 4:76, At-Taubah 9:14 dan Al-Maa-idah 5:54.


Semoga M@M tidak menjadi seperti yang dikhabarkan dalam ayat:

At-Taubah 9:107; Dan orang-orang yang membina masjid dengan tujuan membahayakan, dan keingkaran serta memecah-belahkan perpaduan orang-orang yang beriman, dan juga untuk intipan bagi orang yang telah memerangi Allah dan RasulNya sebelum itu. Dan, mereka akan bersumpah dengan berkata:" Tidaklah yang kami kehendaki (dengan mendirikan masjid ini) melainkan untuk kebaikan semata-mata ". Padahal Allah menyaksikan, bahawa sesungguhnya mereka adalah berdusta.


...........
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 23-2-2006 09:18 PM | Show all posts
Jalan Untuk Mengetahui Hakikat Kebenaran Diri 4             





Pembukaan



Pembukaan ilmu pada jalan untuk mengetahui Hakikat Kebenaran Diri dialam duniawi ini adalah mengenal diri, sesungguhnya didalam dunia yang fana'(sementara) ini diri dianugerahi Wastah (alat) atau Mujazi (sandaran) yang dimaksudkan semata-mata untuk meng-Esa-kan Zat Yang Menjadikan diri dan Yang menjadikan wastah meliputi khabar yang ada pada diri didalam semesta alam ini yang hakikatnya tidak lain daripada diri, yakni:


1. Jasad/Tubuh yang berupa Khawas yang lima (pendengaran, penglihatan, deria bau, deria rasa dan pengkhabaran), inilah alat bagi diri untuk menyaksikan tanda-tanda keEsaan Tuhannya didalam dunia, terkadang disebut kenderaan diri.


2. Khabar Muttawatir (Kitabullah dan Sunnah Rasul) yang disampaikan turun temurun melalui lidah Rasulullah, Keluarga rasulullah, Sahabat, Tabi'in, Tabi' tabi'in, Ulama Al-Muttakadimin, Ulama Al-Mutta-akhirin dan seterusnya hingga sampai pada kita dan Khabar Muttawatir yang merupakan hikmah bagi akal pada segala kejadian yang ada pada diri dari awal hingga akhir kejadian diri.

3. Akal, yakni diri yang latif (halus/ghaib) yang berkehendak pada mengetahui hakikat ada atau tiadanya sesuatu.



Khawas


Wastah (alat) yang pertama pada jalan untuk mengetahui Hakikat Kebenaran Diri adalah khawas, khawas adalah beberapa sandaran bagi diri untuk menyaksikan tanda-tanda keEsaan Zat Yang Menjadikan segala sesuatu yang ada pada diri meliputi diri dan apa-apa yang disaksikannya, artinya Allah memperlihatkan tanda-tanda Kekuasaan-Nya Yang Esa kepada hamba-Nya melalui penyaksian hamba-Nya yang ditamsilkan sebagai perbuatan hamba-Nya yang merupakan sandaran bagi Perbuatan-Nya.

Firman Allah:
Ash-Shaaffaat 37:96;
Dan Allah Yang Menjadikan dirimu dan apa yang kamu perbuat.

Al-Mulk 67:23;
Katakanlah: Dialah Yang menciptakan kamu dan Yang menjadikan bagi kamu pendengaran dan penglihatan dan hati, amat sedikit kamu bersyukur?/color]

Penyaksian diri inilah disebut dengan Khawas, adapun khawas itu dibagi pada 5 perkara:

1. Berkehendak pada menyaksikan khabar tentang bentuk, warna, gelap dan terang pada alam, maka diri disebut Penglihatan, sandaran wastahnya adalah mata yang berlazim dengan cahaya (api).

2. Berkehendak pada menyaksikan khabar tentang suara-suara pada alam, maka diri disebut Pendengaran, sandaran wastahnya adalah telinga yang berlazim dengan udara.

3. Berkehendak pada menyaksikan khabar tentang bau-bauan dan harum-haruman pada alam, maka diri disebut deria bau, sandaran wastah pada jasadnya adalah hidung yang berlazim dengan udara.

4. Berkehendak pada menyaksikan khabar tentang rasa pada makanan, minuman dan lainnya pada alam, maka disebutlah deria rasa, sandaran wastah pada jasadnya adalah lidah yang berlazim dengan tanah, air dan udara.

5. Berkehendak pada menyaksikan khabar tentang rasa pada sekalian badan, maka diri disebut perkhabaran, sandaran wastah pada jasadnya adalah hati dan sekalian badan yang berlazim dengan api, tanah, air dan udara.

Ada khabar yang tidak dapat ditangkap dengan wastah yang satu, tetapi dapat ditangkap dengan wastah yang lain, sehingga khabar itu sampailah pada diri lengkap sebagaimana yang kita saksikan sekarang ini.


Ketahui olehmu, Setiap Khabar yang engkau saksikan melalui wastah pada anggotamu adalah AMANAH yang engkau tanggung dari Tuhanmu untuk selalu mengEsakan Dia setiap saat, ketika engkau berada pada alam rahim, engkau telah berjanji kepada Tuhanmu untuk mengEsakan Dia pada setiap wastah sandaran untuk engkau dalam menyaksikan setiap jenis masing-masing khabar, apabila ada salah satu saja yang engkau menolaknya atau tiada sanggup untuk menanggung amanah itu, maka engkau diuzurkan dari menanggung amanah itu dengan terlahir atau terjadi sesuatu sebelum engkau aqil baligh pada salah satu wastah didalam jasadmu sehingga engkau cacat.


Sesungguhnya yang demikian itu karena Allah Lebih Mengetahui dengan Segala Rencana-Nya bagimu.


Maka, yang menyaksikan segala sesuatu itu adalah semata-mata DIRI, bukan jasad atau badan, sebab jasad atau badan hanyalah wastah (alat) atau sandaran bagi diri untuk menyaksikan tanda-tanda keEsaan Allah, dan tidak sekali-kali jasadmu ataupun wastah yang ada pada sekalian badanmu itu menanggung AMANAH di Yaumil Akhir, DIRI itulah satu-satunya yang menanggung AMANAH itu, sebab ketika itu sekalian khawas pada Jasadmu itu telah terpisah dari DIRI, mereka akan dikuburkan dan menjadi tanah kembali hingga binasa, dan DIRI kembali ke tempat asalnya dalam keadaan KEKAL (dikekalkan oleh Zat Yang Kekal).

Setakat inilah sahaja huraian tentang KHAWAS, selebihnya adalah Rahasia Tuhanmu.

Firman Allah:
As-Sadjah 32:9;
Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan kedalamnya ruh (ciptaan)-Nya, dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, kamu sedikit sekali bersyukur
Reply

Use magic Report

Post time 25-2-2006 06:23 PM | Show all posts
tenkiu.....info yg bagussss....
Reply

Use magic Report

Post time 26-2-2006 09:59 PM | Show all posts
salam

dan buat saudaraku saifulms
dah habis ka TULISAN saudara
boleh tak kita berbincang SIKIT

dlm KALAMNYA kita digolongkan sebagai MANUSIA atau ORANG YANG BERIMAN
dan NABI PESAN: SERENDAH-RENDAH IMAN ADALAH MENYINGKIRKAN RANTING
DI TENGAH JALAN dan satu lagi
SERENDAH-RENDAH IMAN ADALAH BILA MELIHAT KEMUNGKARAN,
HATINYA AKAN BERKATA ITU MUNGKAR
(adakah bersesuaian dgn tulisan saudara)?

dan ADAKAH TUHAN itu berahsia
dan kepada RASUL pun dirahsiakan dan jadilah para rasul PERAHSIA????
adakah begitu wahai saudaraku.......
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 27-2-2006 02:31 AM | Show all posts
Salam untukmu kembali wahai orangbesi;


Sesungguhnya Allah SWT telah berfirman;

Surah al- Hujurat 29:10; Sebenarnya orang-orang yang beriman itu adalah bersaudara, maka damaikanlah di antara dua saudara kamu itu; dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beroleh rahmat.

Engkau saksikanlah bahawa  berkasih sayang sesama manusia yang bersaudara dan juga mengajak manusia agar bersatu padu setiap masa dan memperbetulkan setiap kesalahan sesama sendiri adalah perintah Allah SWT juga.

Orang yang hidup dalam suasana kasih sayang sesama makhluk senantiasa mendapat rahmat Allah SWT. Rasulullah saaw telah bersabda:

"Kasihlah kamu pada sesiapa yang berada di bumi nescaya kamu akan dikasihi makhluk yang berada dilangit"

Allah S.W.T juga mengajak kepada kebaikkan supaya manusia nanti akan mendapat kejayaan dan kecemerlangan dalam kehidupan sama ada di dunia mahupun di akhirat dengan firmanNya;

Surah al-Haj 22:77 " Wahai orang-orang yang beriman rukuk dan sujuk serta sembahlah Allah SWT dan buatlah kebaikkan mudah-mudahan kamu akan mendapat kejayaan."

Sesungguhnya kejayaan yang engkau akan perolehi terdapat didalam kerja mengajak manusia kepada kebaikan.

Maka, untuk orang2 yang rajin mengunakan akal fikirannya itu, nescaya akan mengerti di manakah letaknya kerja "mencegah kemungkaran" itu.. Bukankah Allah SWT telah berfirman;

  
Surah Al Ankabut 29:45; Bacalah serta ikutlah akan apa yang diwahyukan kepadamu dari Al-Quran dan dirikanlah sembahyang (dengan tekun); sesungguhnya sembahyang itu mencegah dari perbuatan yang keji dan mungkar dan sesungguhnya mengingati Allah adalah lebih besar dan (ingatlah) Allah mengetahui akan apa yang kamu kerjakan.


Marilah aku dan engkau sama2 memikirkannya...

Surah Al Furqaan 23:50 Dan demi sesungguhnya! Kami telah berulang-ulang kali menyebarkan hujah-hujah di antara manusia melalui Al-Quran supaya mereka berfikir; dalam pada itu kebanyakan manusia tidak mahu melainkan berlaku kufur



Persoalan ke dua yang saudara ajukan itu, insyaAllah akan aku jawab kemudian nanti...



[size=-1]p/s: InsyaAllah, aku akan sambung lagi artikel "agama" ini. masih banyak yang belum disampaikan.....



Wassalam.

[ Last edited by saifulms at 27-2-2006 02:35 AM ]
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


 Author| Post time 1-3-2006 10:55 PM | Show all posts
Khabar Muttawatir 1





Hakikat khabar muttawatir itu adalah Kalam Allah Yang Suci, Tiada berhuruf dan tiada bersuara, menghujam kedalam diri sehingga diri menjadi yakin dengan jazam (putus) tiada syak, waham ataupun zon, tergantung kemana arah tujuan diri membawa makna khabar itu.


Mustahil ada khabar yang cedera atau bercampur dengan kebatilan, sesungguhnya Allah menganugerahkan khabar dengan Sempurna dan Haq (benar) kepada diri melalui sandaran segala kejadian pada diri, namun sungguh kebanyakan diri tiada mengetahui, diri cenderung mengambil makna sekehendak nafsu dan syahwatnya.


Ibrahim 14:52; Ini (Segala Khabar dari Allah) adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengannya, dan supaya mereka mengetahui bahawasanya Dia adalah Tuhan Yang Esa, dan supaya orang-orang yang berakal mengambil pelajaran.


Sesungguhnya yang Haq itu adalah Allah Yang Kamalat (Sempurna), dan yang batil itu adalah semata-mata prasangka yang timbul dari manusia akibat dipengaruhi oleh kehendak jasad yang cenderung kepada keperluan duniawi (Nafsu dan Syahwat) yang merupakan rumah iblis didunia! Dan sesuatu yang batil itu pasti lenyap.


Firman Allah SWT;

Al Anbiya 21:18; Bahkan Kami sentiasa mengarahkan yang benar menentang yang salah, lalu ia menghancurkannya, maka dengan serta-merta hilang lenyaplah dia. Dan (tetaplah) kecelakaan akan menimpa kamu disebabkan apa yang kamu sifatkan.

Al Ankabuut 29:52; Katakanlah "Cukuplah Allah menjadi saksi antara aku dengan kamu; Ia mengetahui segala yang ada di langit dan di bumi. Dan mereka yang percaya kepada perkara yang salah dan tidak percaya kepada Allah, mereka itulah orang-orang yang rugi.




Baca juga surah Al Israa' 17:81, Al Hajj 22:62, Luqman 31:30, Saba' 34:49, Muhammad 47:3, Fush shilat 41:42, Yunus 10:66, Fush shilat 41:23
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 1-3-2006 11:09 PM | Show all posts
Khabar Muttawatir 2             





Maka khabar muttawatir yang dibahas pada rubu' ini adalah khabar muttawatir yang sejalan dengan pengakuan dan penyaksian terhadap sandaran ajaran Rasulullah saaw dari seorang hamba kepada Tuhannya bertepatan dengan 'tali ilmu' bermula dari dirinya sendiri yang mendapatkan pengajaran dari gurunya dan gurunya mendapat dari gurunya dan gurunya mendapat dari imamnya, dan imamnya mendapat dari bapanya, dan bapanya mendapat dari bapanya, dan bapanya mendapat dari bapanya, dan bapanya mendapat dari bapanya yakni Imam Ali as, dan Imam Ali as menerimanya dari RAsulullah saaw, dan rasulullah saaw menerimanya dari Jibril as, dan Jibril menerimanya dari Allah SWT. ATAU diri itu sendiri mendapatkannya dari syeihnya, syeikhnya mendapat pengajaran dari seikhnya dan seterusnya hingga kepada tabi'-ittabi'in yang mendapatkan pengajaran dari tabi'in, dan tabi'in mendapatkan pengajaran dari Sahabat, dan Sahabat mendapat pengajaran dari Rasulullah saaw, dan Rasul saaw mendapatkan pengajaran dari Jibril hingga kepada Allah.


Demikianlah sandaran pengajaran yang sah secara syari'at Islam yang berlaku hanya di dunia sahaja.


1. Khabar Muttawatir yang datang (sandaran) dari lidah Rasul.

2. Khabar Muttawatir yang datang (sandaran) dari keluarga Rasulullah saaw.

ATAU

2. Khabar Muttawatir yang datang (sandaran) dari lidah orang-orang banyak (para sahabat Rasulullah saaw).


Pada hakikatnya Allah SWT jua yang mengajarkan langsung kepada diri yang hidup hatinya, namun hal ini haram sekali-kali dizahirkan pada lidah, melainkan cukup mentasdiq (menjazamkan keyakinan) didalam hati sahaja, barang siapa yang menzahirkan keadaan ini, lebih-lebih apabila mengaku mendapat ilham atau wahyu, maka halal darahnya ditumpahkan, ketahui olehmu, bahawa keimanan seseorang adalah hal yang ghaib, dan tiada seorangpun dimuka bumi ini yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah dan diantara Rasul pilihan-Nya.


Bacalah; Aali Imran 3:179; Allah tidak sekali-kali akan membiarkan orang-orang yang beriman dalam keadaan yang kamu ada seorang (munafik) sehingga Ia memisahkan yang buruk (munafik) daripada yang baik (beriman). Dan Allah tidak sekali-kali akan memperlihatkan kepada kamu perkara-perkara yang Ghaib akan tetapi Allah memilih dari RasulNya sesiapa yang dikehendakiNya. Oleh itu berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-rasulNya; dan kamu beriman dan bertaqwa, maka kamu akan beroleh pahala yang besar.


Maka Rahasiakanlah apabila terjadi sesuatu padamu yang diluar kebiasaan yang engkau takjub dan bertambah kuat keimananmu terhadap-Nya, sesungguhnya itu adalah kasih sayang Allah terhadapmu, ketahui olehmu, bahkan Rasulullah dilarang menzahirkan hal ini apabila menjadikan kecenderungan ummatnya mempertuhankan beliau saaw, terkecuali apabila hal ini menjadi pengajaran bagi beliau dan ummatnya..


Aali Imran 3:44, Peristiwa yang demikian ialah sebahagian dari berita-berita ghaib yang Kami wahyukan kepadamu (wahai Muhammad), sedang engkau tidak ada bersama-sama mereka ketika mereka mencampakkan qalam masing-masing (untuk mengundi) siapakah di antara mereka yang akan memelihara Maryam. Dan engkau juga (wahai Muhammad) tidak ada bersama-sama mereka ketika mereka berkelahi.

Baca juga Al An'aam 6:50, Al A'Raaf 7:188.


Inilah kesempurnaan Mu'jizat Al Qur'an yang diberikan bagi mukminin dan mukminat, yakni rahsia ilmu yang terhujam kepada mereka tentang diri mereka dan Tuhannya, yang tiada sanggup mereka membicarakannya, sungguh kelu lidah untuk mengucapkannya, dan yang demikian itu semata-mata mereka bermesraan dengan kelazatan iman yang jazam 100% terhadap Yang Menjadikan mereka..


Yunus 10:20; Dan mereka yang ingkar itu berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepada (Muhammad) satu mukjizat dari Tuhannya? "Maka jawablah: "Sesungguhnya perkara yang ghaib itu tertentu bagi Allah; oleh itu tunggulah (hukuman Allah), sesungguhnya aku juga di antara orang-orang yang menunggu.


Wahai kaum Muslimin, sesungguhnya inilah kesempurnaan syari'at yang membezakan antara engkau dengan pengikut Ahli-Kitab yang tersesat dan kebanyakan orang dimuka bumi, sesungguhnya ahli-Kitab yang tersesat mencampurkan antara yang haq dengan yang bathil, padahal mereka mengetahui, namun mereka menyembunyikan yang haq.


Al-Baqarah 2:42,  Dan janganlah kamu campur adukkan yang benar itu dengan yang salah, dan kamu sembunyikan yang benar itu pula padahal kamu semua mengetahuinya.

Baca juga surah Aali Imran 3:71, Wahai Ahli Kitab! Mengapa kamu campur adukkan yang benar dengan yang salah, dan kamu pula menyembunyikan kebenaran padahal kamu mengetahuinya? dan kebanyakan manusia dimuka bumi pada hakikatnya menduga-duga dan berdusta, mereka sama sekali tidak mengetahui, Al An'aam 6:116, Dan jika engkau menurut kebanyakan orang yang ada di muka bumi, nescaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah; tiadalah yang mereka turut melainkan sangkaan semata-mata, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta.

Ingatlah! apabila mereka mengajarkan keyakinan mereka yang sesat kepadamu, sesungguhnya akan menyesatkanmu!
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 2-3-2006 08:58 PM | Show all posts
AKAL   
           




Pengertian Akal adalah suatu hukum yang menetapkan akan ADA atau TIADA sesuatu.


Maka Akal ini adalah salah satu sebutan (nama) pada perbuatan AMANAH yang dipikulkan oleh Allah kepada diri-mu (Jika engkau manusia).


Tentang AMANAH yang tersebut adalah sesuatu yang ghaib yang nyata-nyata ada pada diri-mu, InsyaAllah akan dihuraikan lain waktu jika ada kesempatan pada rubu' khusus tentang "Rahsia Ketuhanan" (Latifatu Rabbaniyah) yang diamanahkan oleh Allah kepada diri-mu, sebab Rahsia maka tidak akan disampaikan secara umum, melainkan khusus kepada orang yang percaya dan berkehendak mengetahui (Salikin / Orang Muslim yang berkehendak mengetahui jalan akhirat).


Maka perbuatan yang disebut Akal ini adalah dua jenis:

1. Akal Nadzari, yakni Akal yang berkehendak kepada dalil dan keterangan.

Perumpamaan:
Engkau mengetahui (menyaksikan/meyakini) bahawa ada harimau malam tadi dipekarangan rumahmu. Mula2nya ada orang yang memberitahukannya kepadamu bahawa ia mendengar suara harimau (Keterangan), lalu engkau pergi keperkarangan rumahmu dan ketika engkau mendapati tapak jejak bekas kaki harimau (dalil), maka engkau percaya (menyaksikan) bahwa malam tadi ada harimau.

2. Akal Dhlururi, yakni akal yang tiada berkehendak kepada dalil dan keterangan.

Perumpamaan:
Engkau menyaksikan kebenaran peristiwa isra' mi'raj yang dikhabarkan oleh Rasulullah saaw, mula2 engkau percaya kepada Allah dan percaya kepada RasulNya, maka apapun yang dikhabarkan kepadamu dari Rasulullah, engkau langsung percaya (menyaksikan), engkau mengharamkan dirimu dari mencari dalil dan keterangan yang jelas-jelas tiada sanggup engkau memikirkan perbuatan Tuhanmu, maka engkau mendapatkan perasaan iman yang bertambah kepada Tuhanmu yang Kuasa atas segala sesuatu.


Adapun hukum akal itu dibahagi tiga perkara:

1. Wajib Akal, yakni Sesuatu yang tidak diterima oleh akal akan tiada-Nya, maka Wajib Ada-Nya.

2. Mustahil Akal, yakni Sesuatu yang tidak diterima oleh akal akan ada-nya, maka Mustahil adanya.

3. Harus (Ja'iz) Akal, yakni sesuatu yang diterima oleh akal akan adanya dan tiadanya.

Perumpamaan:
Bila engkau meyakini sesuatu itu ada disebabkan engkau menyaksikannya, maka akal akan mempertanyakan dari mana asal kejadiannya, dan bagaimana jika tidak dijadikan? Ketika engkau yakin sesuatu itu ada kerana diadakan, maka akal-mu yakin bahwa Harus (Ja'iz) ada-nya sesuatu itu, sebab bila sesuatu itu tidak dijadikan atau dibinasakan, maka sesuatu itu jadi tidak ada.


Ketika engkau mempertanyakan bagaimana keadaan Zat Yang Menjadikan segala sesuatu itu, maka engkau meyakini bahwa Zat Yang Menjadikan itu tidak terjadi oleh karena sesuatu sebab, yakni:

1. Tidak dijadikan oleh sesuatu.

2. Tidak menjadikan dirinyaNya sendiri.

3. Tidak terjadi dengan sedirinya (tidak begitu saja terjadi)

4. Tidak berjadi-jadian, misalnya si A menjadikan si B lalu si B menjadikan si A.


Kerana engkau memandang Ada Zat Yang menjadikan segala sesuatu yang Harus (ja'iz) yang engkau saksikan di semesta alam ini dan Zat Yang Menjadikan segala sesuatu itu AdaNya tidak karena oleh sesuatu sebab, maka akal-mu yakin bahwa Wajib AdaNya Zat itu, Sesungguhnya Zat itulah yang engkau sebut 'Tuhan'mu.


Kerana engkau memandang Ada Zat Yang menjadikan segala sesuatu yang Harus (ja'iz) yang engkau saksikan di semesta alam ini dan Zat Yang Menjadikan segala sesuatu itu AdaNya tidak karena oleh sesuatu sebab, maka akalmu yakin bahwa Mustahil Ada kekurangan (Ketidak sempurnaan) pada-Nya.


Inilah permulaan ilmu (pendahuluan) untuk engkau kembali kepada mengetahui Hakikat Kebenaran dirimu, barulah akalmu mempercayai dan meyakini ketika dikatakan orang kepadamu bahwa Allah itu Wujud (Ada), Qidam (Sedia/Tiada awal), Baqa' (Kekal/Tiada akhir), Mukhalafatuhu lil hawadits (Berbeza dengan sesuatu yang ja'iz), Qiyamu bi Nafsihi (Berdiri sendiri/Tidak memerlukan bantuan sesuatu apapun untuk menjadikan ciptaanNya, bahkan segala sesuatu itu Dia Yang Menciptakan) dan Esa (Tiada bersusun-susun, tiada bercerai-cerai dan tiada berbilang-bilang).


Dan barang siapa yang tiada memiliki pengetahuan terhadap hal ini adalah binatang, jika manusia maka manusia itu adalah Kafirun dan munafiqun.





Wassalam.

[ Last edited by saifulms at 2-3-2006 09:01 PM ]
Reply

Use magic Report

Post time 3-3-2006 03:20 PM | Show all posts
salam buat semua

sepatutnya kita masih bersyukur dan terus bersyukur
dan takut dan terus takut
mungkin hari ini kita dlm golongan orang yg beriman, tapi esok............????
dan kita berikhtiar(termasuk berdoa)
dan terus berikhtiar semampu diri sendiri dan sekitarnya
untuk MENYAMPAIKAN
MEMBERI PERINGATAN kepada yang lain
dan BUKAN TUGAS kita memberi PETUNJUK DAN HIDAYAT

dan disini mau saya menyeru mereka yg mengetahui sedikit
agar MEMBERI KELAPANGAN kepada mereka yang baru
dan masih terkapai dalam AGAMA
mana tahu RAHMAT TUHAN untuk kita ada disini
jadi janganlah kita lari dari RAHMATNYA

memang benar saudaraku saiful
tapi untuk BERHIJRAH dari MANUSIA kepada ORANG YANG BERIMAN
rasa terlalu jauh, rasa tidak kesampaian
sedangkan YANG DITURUNKANNYA AMAT BERAT
sedangkan hanya PERKATAAN "BERKASIH-SAYANG SESAMA MAKHLUK"
itu pun terasa perit dalam kehidupan
sedangkan MAKHLUK MELATA berkeliaran dimana jua
mungkin sampai dipinggir PINTU HATI..............
menggamit KEDUNIAAN
Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CariDotMy

18-1-2025 06:51 PM GMT+8 , Processed in 0.095077 second(s), 33 queries , Gzip On, Redis On.

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list