View: 5585|Reply: 28
|
duit rasuah, berdosakah??
[Copy link]
|
|
Assalamualaikum,
saya ingin ajukan soalan kepada sesiapa yang arif dalam bidang agama ini..
camni, abg angkat saya bgtau dia pnh terima duit rasuah..tetapi bukan terima by hand, pemberi rasuah itu masukkan duit ke
dalam akaunnya... dia dah kuarkan duit tu then perasuah x mau...kesnya nk dptkan projek, ramai ler yg trima duit slain abg angkat saya..
then, abg angkat sy xmau duit tu, dia telah bagikan duit tu kepada umah anak yatim.. niatnya xnak guna duit haram.. lepas bg dia br tersedar, "adakah duit rasuah itu haram bila dibagi kat anak yatim?".. niatnya bukan nk bagi budak2 tu makan duit haram, tp niatnya nk membantu..
keraguan tu disuarakan pada saya.. saya pun xtau hukumnya..dia ckp xkan nak amik balik duit tu..dlm rm10k..
jadi, ape perlu abg angkat saya lakukan??? |
|
|
|
|
|
|
|
sudah semustinya duit haram tu... |
|
|
|
|
|
|
|
musykil gak..
xkan bakar je duit tu??? |
|
|
|
|
|
|
|
duit haram camtu kena serah kepada org susah yg memerlukan... tak boleh diambil atau digunakan... |
|
|
|
|
|
|
|
sendiri tak mahu duit haram, pergi bagi kat anak yatim buat apa? |
|
|
|
|
|
|
|
musykil gak..
xkan bakar je duit tu???
tekoyong Post at 6-9-2009 15:59
duit itu sepatutnya diserahklan kepada PSRM dan lapuran rasuah dibuat. wang tu nanti akan jadi harta rampasan pemerintah. |
|
|
|
|
|
|
|
6# ibnur
tindakan ni membahayakan nyawa si pelapor.
mn tau dgn laporan yg dibuat kontraktor tu kena tangkap dgn sprm.
pastu kontraktor tu x puas hati dan balas dendam dkt abg angkat dia mcm mn?
Islam tu mudah.
mesti ada cr lain yg lebih selamat. |
|
|
|
|
|
|
|
6# ibnur
tindakan ni membahayakan nyawa si pelapor.
mn tau dgn laporan yg dibuat kontraktor tu kena tangkap dgn sprm.
pastu kontraktor tu x puas hati dan balas dendam dkt abg angkat dia mcm mn? ...
otai_g Post at 6-9-2009 17:51
jadi... sedekah duit haram kepada anak yatim tu betul ke?
lapuran belum buat dah cerita pasal balas dendam? belum report belum tahu, nak tahu pergi report dulu. yang ni bukan kes VVIP, jadi tak dalah main C4-C4. |
|
|
|
|
|
|
|
Bagaimana Menjadi Pegawai Yang Amanah ? Bersih Dari Menerima Sogokan Dan HadiahMinggu, 2 September 2007 13:11:11 WIB
BAGAIMANA MENJADI PEGAWAI YANG AMANAH?
Oleh
Syaikh Abdul Muhsin bin Hamad Al-Abad
[8]. PEGAWAI MENDAHULUKAN YANG DAHULU DALAM BERURUSAN
Termasuk sikap adil dan insaf ; hendaknya seorang pegawai tidak mengahirkan orang yang duluan dari orang-orang yang berurusan, atau mendahulukan orang yang belakangan. Akan tetapi ia mendahulukan berdasarkan urusan yang terdahulu. Dalam hal yang seperti ini memudahkan pegawai dan orang-orang yang berurusan.
Telah datang dalam sunnah Rasulullah apa yang menunjukkan atas itu. Dari Abu Hurairah, ia berkata, “Ketika Nabi di suatu majelis berbicara kepada orang-orang, datanglah seorang Arab badui lantas berkata. ‘Kapan terjadinya Kiamat? Rasulullah terus berbicara, sebagian orang berkata, ‘Beliau mendengar apa yang dikatakannya dan beliau membencinya’, sebagian lain mengatakan, ‘Bahkan ia tidak mendengar’, sehingga tatkala beliau menyelesaikan pembicaraannya beliau berkata, ‘Mana orang yang bertanya tentang hari Kiamat?’ Ia berkata, ‘Ini aku wahai Rasulullah’, Rasul bersaba, ‘Apabila amanah telah disia-siakan maka tunggulah hari Kiamat’. Ia bertanya lagi, ‘Bagaimana menyia-nyiakannya?’ Beliau menjawab, ‘Apabila diserahkan urusan kepada yang bukan ahlinya maka tunggulah hari Kiamat” [Diriwayatkan Al-Bukhari]
Hadits ini menunjukkan bahwasanya Rasulullah tidak menjawab si penanya tentang hari Kiamat melainkan setelah ia selesai berbicara kepada orang-orang yang telah mendahuluinya. Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata dalam uraiannya, “Disimpulkan darinya memberi pelajaran berdasarkan yang duluan, dan begitu juga dalam fatwa-fatwa, urusan pemerintahan dan lain sebagainya”.
Dan disebutkan dalam biografi Abu Ja’far Muhammad bin Jarir Ath-Thabari di kitab Lisanul Mizan karangan Al-Hafizh Ibnu Hajar, “Dan Ibnu Asakir mengeluarkan dari jalan Abu Ma’bad Utsman bin Ahmad Ad-Dainuri ia berkata, ‘Aku menghadiri majelis Muhammad bin Jarir dan hadir juga menteri Al-Fadhal bin Ja’far bin Al-Furat, dan dia telah didahului oleh seseorang. Maka berkata Ath-Thabari kepada orang tersebut, ‘Tidakkah engkau ingin membaca?’ Maka ia menunjuk kepada si menteri. Maka Ath-Thabari berkata, ‘Apabila giliran untukmu maka janganlah engkau terganggu oleh Dajlah (nama sungai) atau Efrat (Al-Furat)’. Aku katakan, “Dan ini sebagian dari keunikan dan kemahiran bahasanya serta tidak tertariknya ia pada anak-anak dunia”.
[9]. PEGAWAI HARUS MEMILIKI SIFAT IFFAH (MENJAGA KEHORMATAN) DAN BERSIH DARI MENERIMA SOGOKAN DAN HADIAH.
Setiap pegawai wajib menjadi seorang yang menjaga kehormatan dirinya, berjiwa mulia dan kaya hati. Jauh dari memakan harta-harta manusia dengan batil, dari apa-apa yang diberikan kepadanya berupa suap walau dinamakan dengan hadiah. Karena apabila dia mengambil harta manusia dengan tanpa hak berarti ia memakannya dengan batil, dan memakan harta dengan cara batil merupakan salah satu sebab tidak dikabulkannya do’a.
Muslim meriwayatkan di dalam shahihnya (1015) dari Abu Hurairah, ia berkata, “Rasulullah telah bersabda,
“Sesungguhnya yang pertama busuk dari manusia adalah perutnya, maka barangsiapa yang sanggup untuk tidak memakan melainkan yang baik maka lakukanlah, dan barangsiapa yang bisa untuk tidak dihalangi antara dia dan surga walau dengan segenggam darah yang ditumpahkannya maka lakukanlah”
Dan yang juga diriwayatkannya (2083) dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Sungguh akan datang pada manusia suatu zaman di mana seseorang tidak peduli dengan cara apa dia mengambil harta, apakah dari yang halal atau dari yang haram”.
Menurut orang-orang yang mengambil harta tanpa peduli ini ; bahwasanya yang halal adalah yang berada di tangan dan yang haram adalah yang tidak sampai ke tangan. Adapun yang halal dalam Islam adalah apa yang telah dihalalkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan yang haram adalah yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
Telah datang dalam sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam hadits-hadits yang menunjukkan dilarangnya aparat pekerja dan pegawai mengambil sesuatu dari harta walaupun dinamakan hadiah, diantaranya hadits Abi Sa’id Hamid As-Saidi, ia berkata.
“Artinya : Rasulullah mempekerjakan seseorang dari suku Al-Asad, namanya Ibnul Latbiyyah untuk mengumpulkan zakat, maka tatkala ia telah kembali ia berkata, ‘Ini untuk engkau dan ini untukku dihadiahkan untukku’. Ia (Abu Hamid) berkata, ‘Maka Rasulullah berdiri di atas mimbar, lalu memuja dan memuji Allah dan bersabda, ‘Kenapa petugas yang aku utus lalu ia mengatakan, ‘Ini adalah untuk kalian dan ini dihadiahkan untukku?! Kenapa dia tidak duduk di rumah bapaknya atau rumah ibunya sehingga dia melihat apakah dihadiahkan kepadanya atau tidak?! Demi Dzat yang jiwa Muhammad di tangan-Nya! Tidaklah seorangpun dari kalian menerima sesuatu darinya melainkan ia datang pada hari Kiamat sambil membawanya di atas lehernya onta yang bersuara, atau sapi yang melenguh atau kambing yang mengembik’, kemudian beliau mengangkat kedua tangannya sampai kami melihat putih kedua ketiaknya, kemudian bersabda dua kali, ‘Ya Allah, apakah aku telah menyampaikan?” [Diriwayatkan Al-Bukhari 7174 dan Muslim 1832 dan ini adalah lafazhnya]
Dan di dalam shahih Bukhari (3073) dan shahih Muslim (1831) –dan dengan lafazhnya- dari Abu Hurairah, ia berkata.
“Artinya : Rasulullah berbicara kepada kami pada suatu hari, maka beliau menyebutkan Ghulul [1] dan beliau menganggapnya perkara yang besar, kemudian ia berkata, ‘Aku akan temui salah seorang kalian yang datang pada hari Kiamat di atas lehernya ada onta yang bersuara, ia berkata, ‘Hai Rasulullah, tolonglah aku’, maka aku (Rasulullah) mengatakan, ‘Aku tidak mampu berbuat apa-apa untukmu sedikitpun, sungguh aku telah menyampaikan kepadamu’, Aku tidak temui salah seorang dari kalian datang pada hari Kiamat dengan kuda di atas pundaknya yang memiliki hamhamah (suara), lantas ia berkata, ‘Hai Rasulullah! Bantulah aku’, maka aku berkata, ‘Aku tidak bisa membantu sedikitpun, sungguh aku telah menyampaikan kepadamu’, Aku tidak dapatkan salah seorang darimu datang pada hari Kiamat dengan kambing yang mengembik diatas pundaknya seraya berkata, ‘Hai Rasulullah! Tolonglah aku’, Maka aku menjawab, ‘Aku tidak mampu berbuat apa-apa untukmu, aku telah menyampaikan kepadamu’, Aku akan dapatkan salah seorang dari kalian datang pada hari Kiamat dengan membawa jiwa yang menjerit, lantas ia berkata, ‘Hai Rasulullah! Tolonglah aku’, Maka aku berkata, ‘Aku tidak memiliki apa-apa untukmu, sungguh aku telah menyampaikan kepadamu’, Aku akan mendapatkan salah seorang dari kalian datang pada hari Kiamat dengan pakaian diatas pundaknya ada shamit (emas dan perak), lalu ia berkata, ‘Hai Rasulullah! Tolonglah aku’, maka aku akan menjawab, ‘Aku tidak memiliki apa-apa untukmu, sungguh aku telah menyampaikan kepadamu”.
Riqa di dalam hadits ini maksudnya adalah pakaian dan shamit adalah emas dan perak.
Diantaranya hadits Abu Hamid As-Sa’di, bahwasanya Rasulullah bersabda.
“Artinya : hadiah-hadiah para pekerja adalah ghulul (khianat)”.
Diriwyatkan oleh Ahmad (23601) dan lainnya, dan lihat takhrijnya di kitab Irwa Al-Ghalil oleh Al-Albani (2622), dan ini semakna dengan hadits yang telah lalu dalam kisah Ibnu Al-Latbiyyah.
Diantaranya hadits Adi bin Umairah, ia berkata, “Aku mendengar bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Artinya : Barangsiapa diantara kalian yang kami pekerjakan atas suatu pekerjaan, lalu ia menyembunyikan dari kami satu jarum atau yang lebih kecil, maka dia adalah ghulul dan ia akan datang dengannya pada hari Kiamat” [Dikeluarkan oleh Muslim]
Diantaranya hadits Buraidah dan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda.
“Artinya : Barangsiapa yang kami pekerjakan atas suatu pekerjaan, lalu kami memberinya bagian, maka apa yang diambilnya setelah itu adalah perbuatan khianat” [Diriwayatkan oleh Abu Dawud dengan isnad shahih, dan dishahihkan oleh Al-Albani]
Dan dalam biografi Iyadh bin Ghanam dari kitab Shifatush Shafwah oleh Ibnul Jauzi (1/277), ketika itu ia sebagai gubernur Himsh dalam pemerintahan Umar, bahwasanya ia berkata kepada sebagian kerabatnya dalam sebuah kisah yang panjang, ‘Demi Allah! Jika aku digergaji lebih aku sukai daripada aku berkhianat seperak uang atau aku melampaui batas!”.
Aku memohon kepada Allah Azza wa Jalla agar membimbing setiap pegawai dan pekerja dari kaum muslimin untuk menunaikan pekerjaannya sesuai dengan yang diridhai Allah Tabaraka wa Ta’ala, dan ia mendapatkan pahala serta akhir yang terpuji di dunia dan akhirat.
Dan semoga Allah bershalawat dan salam serta memberikati hamba-Nyadan rasul-Nya, nabi kita Muhammad dan atas keluarga serta shahabat-shahabatnya.
[Disalin dari kitab Kaifa Yuaddi Al-Muwazhzhaf Al-Amanah, Penulis Syaikh Abdul Muhsin bin Hamad Al-Abad, Penerjemah Agustimar Putra, Penerbit Darul Falah, Jakarta 2006]
__________
Foote Note
[1]. Al-Ghulul maksudnya perbuatan curang dan yang dimaksud hadits ini adalah mengmbil ghanimah (rampasan perang) dengan sembunyi-sembunyi sebelum dibagikan (pen). |
|
|
|
|
|
|
|
yg sepatutnya dilakukan... buat laporan kpd SPRM... dan serahkan wang itu kpd SPRM... sbg bahan bukti... berserta transaksi akaun bank... yg tak buat begitu, sama jugaklah 2 x 5... dlm kes rasuah ni, kalau yg beri lapor dulu, yg terima salah... kalau yg terima lapor dulu, yg beri salah... apakata kalau sipemberi buat laporan kpd SPRM... sah ada bukti dia masukkan sekian amaun... sah pula amaun itu telah dikeluarkan dari akaun... huiii menangis tuan!!!... |
|
|
|
|
|
|
|
naper ek ader yg bleh berpendapat duit haram ni leh gune wat kebajikan,derma etc..? dh tentu2 lah yg haram tu haram....nk bg mkn anak bini pon xleh, ni plak nk gi derma,sedekah....cara yg abg angakt nohuladha buat tu pun salah, bila mana dia dh kuarkan duit tu n disedekah pd anak yatim, lebih kurang cam dia menerima rasuah tu gak la...da best way, report polis....tang nyawa tu tawakal kpd Allah...cara yg dia wat skrg tu(ambil n derma), seperti dia merelakan rasuah tu la...perasuah tu bukannyer tau apa yg abg angkat nohuladha tu buat ngan duit tu...yg dia tau, dia dh bagi duit, n si penerima dh terima... setahu ev, duit haram(cth:judi,rompak etc) ni xleh derma or wat aper2, melainkan kene bina jambatan @ tandas utk kegunaan org ramai, itupun empunya duit tu takkan dpt pahala langsung dgn apa yg dia buat tu....so, mcm kes abg angkat si nohuladha ni, duit tu dia patut bg pd pihak berkuasa, n bg pihak berkuasa lak, mereka mgkn kene wat perkara cam ev sebut td lah kot..yakni buat jambatan/toilet (utk kegunaan org ramai)...jgn plak toilet tu nanti kene caj 30 sen lak utk org nk masuk..hehehe...Wallahualam...
kalu cam ev pon, kalu sesuatu makanan tu ev rasa was2, cthnyer cam terbeli gula2 takder cop halal or bahan2 nyer diragui, ev x bg pd muslim lain utk mkn...ev buang jer... |
|
|
|
|
|
|
|
takut jugak tuan rumah kena jejak SPRM lepas ni...beware! Takut SPRM trace dari sini.. {:3_83:}
kalu SPR takpe kut.. |
|
|
|
|
|
|
|
dulu ada ust bagi tau duit haram macam loteri or interest bank boleh diberi utk kegunaan orang ramai..kira jadi bersih lah..masukkan ke tabung surau/ buat jalan raya kat kg/ bina tali air ke...wallahualam.
dulu saya buka akaun bank conventional..masa tu tak ada bank islam kan..saya keluarkan duit interest tu derma gak.. |
|
|
|
|
|
|
|
dulu ada ust bagi tau duit haram macam loteri or interest bank boleh diberi utk kegunaan orang ramai..kira jadi bersih lah..masukkan ke tabung surau/ buat jalan raya kat kg/ bina tali air ke...wallahu ...
sunsuria3 Post at 16-9-2009 13:21
Duit interest dalam bank memang kena ambil untuk tujuan kegunaan orang ramai, tapi jangan buat jamuan plak. |
|
|
|
|
|
|
|
Ada rasuah yang dibolehkan. Contoh, sepatutnya kita nak mendapatkan kelulusan sesuatu seperti kelulusan tanah yang kita beli, pegawai tanah tu buat lambat je sain, kita pun bagi rasuah kerana nak cepatkan kelulusannya. Tapi pegawai tu tetap berdosa la kerana sengaja melambatkan kerja.
Satu lagi, apabila kita didenda atas satu hukuman yang zalim, jika kita rasuah, jumlahnya lagi kecil daripada jumlah denda tersebut, maka ia pun diharuskan. |
|
|
|
|
|
|
|
rasuah - takrifannya adalah memberi suatu sebagai pulangan utk mendapatkan sesuatu.
cth 1, pegawai mintak $$$ utk mempercepatkan sesuatu proses - ya, itu rasuah.
cth 2, pegawai tidak meminta apa2, pemberi merasakan untungnya banyak dan nak share dgn pegawai tersebut krn pegawai tersebut byk membantu (dgn ikhlas).
so, kalau jatuh no.2, masukkan dlm akaun tanpa ada apa2 ikatan, lepas tu pemberi tak kisah pun kalau kita nak bagitau satu dunia, sebab dia bukan merasuah, tapi niat nak share... saya rasa itu tidak jatuh dlm kes rasuah...
cth.. kita ada staf yg terlalu baik dan rajin. bila tiba hari raya, kita rasa nak kasi staf kita bonus. Adakah itu merasuah staf kita? |
|
|
|
|
|
|
|
duit itu sepatutnya diserahklan kepada PSRM dan lapuran rasuah dibuat. wang tu nanti akan jadi harta rampasan pemerintah.
ibnur Post at 6-9-2009 17:37
PSRM?? ke SPRM?? |
|
|
|
|
|
|
|
Ada rasuah yang dibolehkan. Contoh, sepatutnya kita nak mendapatkan kelulusan sesuatu seperti kelulusan tanah yang kita beli, pegawai tanah tu buat lambat je sain, kita pun bagi rasuah kerana nak cepa ...
alien7749 Post at 16-9-2009 15:55
Waduh waduh waduh...............naper buat HUKUM sendiri nih.
Kalau nak HALAL kan wang yg HARAM seperti judi, loteri, interest dari bank.....
Komer bley ler berikan pada BAITULMAL.
Kalau komer gunakan ia utk oghang ghamai seperti jalan ghayer, parit, jambatan.............nanti bley kena PETNAH.
Baik jadi annonymous jer........
Terus beri kat Baitulmal.
Wsalam
p/s sikit banyak rasuah, pemberi, penerima n saksi ke neraka - lebey kurang maksud hadis |
|
|
|
|
|
|
|
kawan saya nak buat rumah sendiri atas tanah sendiri..pi pejabat tanah ke kalau tak silap minta kelulusan..officer tu hint lah nak minta duit kopi dia wat dono aja..bukan nak urgent sangat buat rumah tu lepas setahun terima surat kelulusan...selamat dari rasuah kan...
hal haram takkan jadi halal...niat tidak menghalalkan cara... |
|
|
|
|
|
|
|
hal haram takkan jadi halal...niat tidak menghalalkan cara...
x semua.ada certain2 kes haram bleh jd harus.
let say kalo terperangkap kat pulau yg x de makanan lain kecuali babi maka harus mkn babi tu utk mengelakkan drp mati kelaparan.
ni bg kes yg mcm ni la, aku x kata yg hukum ni bleh apply kat kes2 yg lain.
mesej aku ialah haram bleh jd harus dlm keadaan tertentu. |
|
|
|
|
|
|
| |
|